Quantcast
Mobile GadgetReviewSmartphone

Review Acer Liquid Metal: Smartphone Android berbasis Froyo Generasi Kedua

kotak acer liquid metal

Selama seminggu saya diberikan kesempatan untuk menggunakan Acer Liquid Metal, atau di Eropa lebih dikenal sebagai Acer Liquid mt. Walaupun bernama Liquid Metal, seperti nama materi yang menjadi bahan dasar Terminator T-1000 di film Terminator 2, pada kenyataannya saat dipegang lebih terasa plastik, dan komponen casing-nya pun mayoritas terbuat dari plastik yang dilapis dengan warna krom. Kata ‘Liquid’ sendiri lebih merupakan kode dari keluarga perangkat android buatan Acer.

empat buah brosur

Pertama kali membuka kotaknya, ada 4 buah brosur yang ada di dalam: kartu garansi, informasi garansi, petunjuk keamanan, dan manual. Praktis tidak ada CD instalasi, dan ketika saya menancapkan Acer Liquid Metal ke Windows 7, berkas driver akan otomatis diunduh dari situs windowsupdate. Di dalam buku manual ada petunjuk untuk mengunduh driver serta aplikasi Acer Sync (khusus Windows) di situs Acer.

liquid metal di dalam kotak

Handset tersimpan rapi dalam kotak yang ternyata terdiri dari dua bagian, bagian atas untuk handset dan brosur-brosur, bagian bawah untuk segala kelengkapannya.

cara membuka kotak

Pada awalnya tidak terlalu terlihat bahwa kotak ini terdiri dari dua bagian, namun setelah menyadari bahwa saya belum menemukan kelengkapan handset serta tampak bahwa ada bagian bawah dari kotak, akhirnya saya menemukan cara membukanya tanpa merusak kotaknya.

kelengkapan acer liquid metal

Kelengkapan yang ada antara lain:

  • Handset
  • USB charger lengkap dengan adaptor colokan listrik bulat
  • Kabel micro USB
  • Handsfree
  • Sarung

Sebenarnya unit dilengkapi dengan microSD 2 GB, namun tidak termasuk dalam kelengkapan yang dipinjamkan kepada saya.

[tab: Konsep & Desain] atas bawah kiri kanan

Bentuk Acer Liquid Metal adalah melengkung di permukaan bagian atas dan bawahnya. Walaupun jadinya relatif ergonomis di tangan, saat ditaruh di permukaan menjadi mudah bergoyang-goyang, apalagi jika sedang mengetikkan sesuatu. Selain itu karena bentuk lengkungannya yang cembung, terlihat ada jarak antara layar LCD dengan permukaan gelas layar. Besar layar adalah 3.6″, dengan resolusi 800 x 480, termasuk resolusi tinggi.

Di sisi kirinya sama sekali tidak ada tombol, di sisi kanan ada tombol kamera yang harus ditekan agak lama supaya aplikasi kamera aktif serta tombol pengatur volume. Di bagian atas cuma ada tombol power/lock screen serta lubang untuk colokan headphone/earphone/handsfree. Di bagian bawah ada lubang colokan micro USB serta lubang mikropon. Ada 4 tombol sentuh yang terletak di bawah layar LCD: Home, Search, Menu dan Back.

sisi belakang dan cover batere

Penutup batere belakang dan kamera terbuat dari plastik berwarna silver, bagian atas dan bawah juga plastik dengan warna krom. Batere yang ada berkapasitas 1500 mAH, dengan penggunaan normal (internet 1 jam, bicara 30 menit), bisa bertahan dari pagi sampai malam hari. Di bagian belakang ada kamera, flash LED, lubang speaker dan lubang mikropon kedua dengan dua fungsi: mikropon saat merekam video serta mikropon kedua untuk noise cancellation saat melakukan panggilan telpon.

liquid metal, iphone 4, N97 mini

Perbandingan dengan iPhone 4 dan Nokia N97 Mini. Ketiganya berdimensi mirip, paling hanya selisih 1 mm – 2 mm. Secara dimensi, Acer Liquid Metal lebih pendek namun lebih tebal ketimbang iPhone 4. Anehnya, walaupun selisih berat hanya 2 gram, Liquid Metal hanya 135 gram dibandingkan dengan iPhone 4 yang 137 gram, saat dipegang, Liquid Metal terasa jauh lebih ringan. Mungkin karena disebabkan Liquid Metal lebih tebal namun terbuat dari plastik yang membuatnya terasa jauh lebih ringan ketimbang iPhone 4.

LED indikator batere & mail

Satu hal yang membedakan Acer Liquid Metal ketimbang kebanyakan perangkat android lainnya adalah indikator LED yang ada di bagian atas. Seharusnya ada tiga indikator: batere, mail baru dan miscall, namun yang sempat difoto hanyalah indikator batere dan mail.

[tab: Breeze UI]

Home screen

Antarmuka yang ditawarkan di Acer Liquid Metal ada dua: Breeze UI atau standar Froyo. Breeze UI ini bisa dibilang standar ada di semua seri Acer Liquid, dan menurut saya lebih elegan dan fungsional ketimbang misalnya Stage UI yang ditawarkan oleh Dell Streak. Antarmuka Breeze UI memindahkan bar notifikasi yang biasanya berada di atas menjadi ke bawah. Lalu ada semacam ‘dock’ yang bisa memuat sampai 8 aplikasi yang paling sering diakses, dan saat dock ini ditarik ke atas, baru akan muncul seluruh aplikasi yang ada.

App history

Jika menggunakan antarmuka standar Froyo, untuk menampilkan aplikasi yang pernah kita jalankan sebelumnya adalah dengan menekan tombol Home yang lama, maka di Breeze UI ini kita cukup geser ke kanan Home screen, maka akan muncul history dari aplikasi yang pernah dijalankan. Untuk menampilkan pilihan media musik dan video yang tersedia, kita bisa geser Home screen ke kiri.

4 Notifikasi

Breeze UI ini juga membagi notifikasi menjadi 4 kategori: pertama yang berhubungan dengan waktu (Alarm, Jam); kedua adalah notifikasi standar android; ketiga adalah notifikasi saat kabel USB terkoneksi; terakhir yang keempat adalah notifikasi konektivitas serta kondisi batere. Dari semua jenis notifikasi ini, kebanyakan bisa langsung disentuh dan masuk ke menu yang berhubungan, misalnya ingin mematikan WiFi, berganti dari 3G ke GPRS, dan lain sebagainya. Ini tentu saja mempersingkat langkah yang harus dilakukan ketimbang harus masuk ke menu setting terlebih dahulu.

Virtual keyboard portrait

Pada posisi portrait, virtual keyboard akan memakan lebih dari separuh layar, berbeda dengan iPhone 4 misalnya yang hanya akan memakan kurang dari separuh layar. Ini tampaknya disebabkan oleh bar prediksi kata yang ada di atas virtual keyboard, serta icon tombol yang cenderung lebih tinggi dan ramping. Prediksi kata yang muncul banyak membantu mempercepat penulisan kata, namun tombol yang lebih ramping membuat saya juga sering salah ketik.

Virtual keyboard landscape

Pada posisi landscape, virtual keyboard nyaris memenuhi seluruh layar, ini berbeda jauh dengan iPhone yang hanya memenuhi separuh layar. Lagi-lagi bar prediksi kata ikut andil dalam memakan ruang layar ini.

Lock screen 2Lock screen 3Lock screen 4Lock screen 5

Keunikan lain dari Breeze UI ini adalah kita tidak bisa menempatkan widget di home screen. Hanya di lock screen saja widget bisa ditempatkan, dan ada 5 layar lock screen yang tersedia. Di atas adalah contoh 4 layar lock screen default, yang pertama sengaja tidak saya tampilkan karena memang kosong. Untuk membuka layar lock screen adalah dengan menggeser ke atas pojok kiri bawah layar, atau lewat mengaktifkan widget dengan cara menggeser widget ke atas.

[tab: Aplikasi Standar & Dolby Mobile]

GMail landscape

Aplikasi standar yang tersedia antara lain GMail, Maps, Twitter, Facebook, Social Jogger, MusicA, dan RoadSync. Social Jogger merupakan klien Twitter & Facebook, dan menampilkan status kontak kita dari kedua jejaring sosial tersebut.

Browser

Peramban (browser) yang ada adalah standar Froyo, dan sudah bisa menampilkan Flash setelah mengunduhnya terlebih dahulu dari Adobe.

MusicAMusicA in actionHasil pencarian MusicAKLa Project

Sudah banyak aplikasi yang bisa menebak judul dan artis dari sebuah lagu yang sedang diputar. MusicA adalah aplikasi standar di Acer Liquid Metal dengan fungsi yang sama. Setelah saya coba, akurasinya cukup tinggi, dari 25 lagu yang terdengar di radio, 23 bisa ditebak, dua sisanya ternyata lagu indie yang saya sendiri juga tidak tahu judul dan artisnya.

Gin Blossoms: Follow You DownKonek ke AUPEO!AUPEO! Gin BlossomsNemo Player di notifikasi

Dari aplikasi MusicA ini, kita bisa langsung terkoneksi ke AUPEO!, sebuah stasiun radio internet pribadi, untuk mendengarkan lagu dari artis yang sama. Misalnya setelah MusicA menebak lagu Gin Blossoms – Follow You Down, saya klik AUPEO! dan berikutnya terdengar lagu Gin Blossoms – Til I Hear It from You secara streaming. Setelah lagu itu habis, akan diputar lagu dari genre yang sama, dalam hal ini Rooney – Are You Afraid? Terus terang fasilitas ini membuat saya terlena mendengarkan terus lagu dari Acer Liquid Metal ini.

AboutMenu SettingsDolby Mobile offDolby Mobile on

Fasilitas lain yang menjadi andalan dari Acer Liquid Metal adalah Dolby Mobile. Dikombinasikan dengan earphone Shure SE310 milik saya pribadi, suara yang terdengar membuat saya terus terlena, walaupun lagu yang saya dengar itu hanyalah kualitas streaming dari AUPEO. Dengan Dolby Mobile, kita bisa menentukan treble, bass, serta equalizer untuk suara musik maupun video.

[tab: Performansi & Kesimpulan]

Dari sisi multimedia, fasilitas Dolby Mobile memang merupakan satu keunggulan Acer Liquid Metal, hanya saja ini baru terasa kalau menggunakan earphone. Saat menggunakan speaker built-in, Dolby Mobile tidak berpengaruh banyak. Kualitas suara speaker yang cenderung keras di frekuensi tinggi membuatnya terdengar relatif cempreng.

Ulang Tahun Elshinta
HUT Elshinta

Kamera 5 megapiksel yang diusung oleh Acer Liquid Metal ternyata relatif mengecewakan hasilnya. Di atas adalah perbandingan foto antara Acer Liquid Metal (atas) dan iPhone 4 (bawah). Warna foto yang dihasilkan Acer Liquid Metal cenderung washed out serta banyak noise untuk foto dalam ruangan. Informasi EXIF dari Acer Liquid Metal juga sangat sedikit dibandingkan dengan informasi EXIF dari iPhone.

Video yang dihasilkan oleh Acer Liquid Metal ini berformat 3GP dengan resolusi HD (1280 x 720), dan hasilnya juga tidak terlalu bagus, warna yang washed out di luar ruangan, serta di awal video ada artefak kotak-kotak.

Scroll terlalu cepat

Prosesor Snapdragon 800 MHz generasi kedua terasa lumayan gegas, pemakaian sehari-hari tidak banyak mengalami gangguan berarti. Sudah ada juga yang melakukan overclock prosesor ini sampai 1.9 GHz. RAM sebesar 512 MB juga sangat membantu kinerja Acer Liquid Metal ini, karena jumlah RAM punya pengaruh yang lebih besar ketimbang kecepatan prosesor. Hanya saja, tetap kadang terjadi aplikasi berjalan melambat, seperti sewaktu saya menggeser dengan cepat daftar lagu yang dikenali oleh MusicA di atas, terlihat aplikasi tidak cukup cepat menampilkan isi daftar lagu. Jumlah memori media peyimpan internal yang cuma tersedia 193 MB, membuat jumlah aplikasi yang bisa dipasang tidak bisa terlalu banyak.

Layar gelasnya juga tampaknya tidak tahan gores, unit yang dipinjamkan ke saya sudah terlihat baret halus di layarnya, hal yang bisa dihindari dengan memasangkan lapisan pelindung layar. Saat dioperasikan juga terasa panas di bagian bawah, apalagi saat menjalankan aplikasi yang intensif di grafis. Material yang sebagian besar terbuat dari plastik membuat memegang Acer Liquid Metal ini tidak terasa seperti memegang barang mahal. Bagian yang dilapis warna krom serta layarnya sendiri juga rentan terhadap noda sidk jari.

Satu keanehan yang sempat saya alami adalah unit yang saya pergunakan ini sempat hang dua kali di satu hari yang sama, di pagi hari lalu di siang hari. Jadi layar tetap gelap walaupun saya sudah menekan dan bahkan menahan tombol power, anehnya LED indikator mail baru tetap berpendar. Karena sudah tidak tahu mau diapakan lagi, akhirnya saya mencopot batere, dan unit bisa booting kembali.

Saat ini, hanya Acer Liquid Metal yang menggunakan chip 3G dengan kecepatan sampai dengan 14.4 Mbps, dua kali lipat dari rata-rata smartphone kelas atas yang ada di pasaran. Hanya saja kecepatan ini cuma bisa dicapai jika didukung oleh jaringan yang dipakai. Dengan menggunakan Telkomsel Flash Corporate Unlimited, kecepatan internet yang saya rasakan lumayan menyenangkan; sewaktu streaming lagu dari AUPEO misalnya, berjalan lancar tanpa tersendat sekalipun.

Daya tahan batere Acer Liquid Metal tidak jauh berbeda dengan perangkat smartphone android lainnya, jika dipakai seperlunya sepertinya bisa bertahan seharian. Kesimpulannya, sebenarnya Acer Liquid Metal ini lumayan bagus sebagai smartphone android. Hanya saja kualitas foto & video yang mengecewakan dari kamera 5 megapikselnya, serta unit yang terasa cepat panas merupakan nilai minus, apalagi yang suka memotret seperti saya.

Back to top button