Quantcast
Mobile GadgetReviewSmartphone

Review Infinix HotNote X551

Merek ponsel Infinix mungkin masih asing di telinga Anda sekalian, termasuk redaksi YANGCANGGIH.COM saat pertama kali diundang ke acara peluncurannya di Indonesia. Ternyata, merek ponsel asal Hongkong ini cukup populer di Nigeria. Ini tidak heran mengingat perusahaan yang didirikan di Hongkong tahun 2009 silam ini memang memfokuskan pemasarannya di negara-negara Afrika. Nah, untuk produk pertama yang resmi dipasarkan di Indonesia, mereka mengandalkan Infinix HotNote X551.

Spesifikasi menggiurkan untuk harganya
Ponsel yang berbasis Android KitKat 4.4.2 ini mengandalkan spesifikasi yang di atas kertas amat menggiurkan untuk tingkatan harganya yang bercokol di kisaran 1,6 juta rupiah. Di dalam HotNote X551, Anda akan menemukan prosesor 8 inti (octa-core) MediaTek, RAM 2GB, ROM 16GB plus slot microSD serta baterai Lithium-Polymer berkapasitas 4000mAh.

Dan memang saat diuji untuk pemakaian sehari-hari, performanya cukup memuaskan. Multitasking beberapa aplikasi juga dapat dilakukan dengan mulus, walaupun sesekali (secara acak) terdapat sendatan beberapa detik saat beralih aplikasi. Pengujian dengan Antutu Benchmark sendiri juga menorehkan raihan sekitar 28 ribu. Cukup baik untuk ponsel di kelas harganya.

Lalu bagaimana jika Anda ingin menggunakannya untuk bermain game? Saat diuji dengan beberapa game seperti Injustice Gods Among Us, Asphalt 8 Airborne, dan Real Boxing, HotNote X551 tidak menemukan kesulitan sama sekali. Bahkan game Injustice dapat dijalankan dengan amat baik, lebih mulus dari kebanyakan ponsel Android di kelas harga 1 jutaan rupiah.

Kualitas layar yang telah mengusung resolusi HD 720p miliknya juga cukup baik, walaupun dengan cakupan sudut yang cukup terbatas. Dengan resolusinya tersebut, konten multimedia seperti video, foto, teks, dan game dapat tersaji dengan apiknya. Keluaran suara dari speakernya juga cukup lantang, walaupun kurang jernih.

Dengan kapasitas baterai yang terbesar di ponsel kelasnya, Infinix HotNote X551 ternyata mampu menembus hingga lebih dari 15 jam saat digunakan dengan cukup sering mulai dari browsing Internet, mengakses social media, bermain game, serta memotret cukup sering. Untuk pengguna rata-rata, sepertinya ponsel ini akan mampu bertahan sekitar 1,5 hari sebelum minta diisi dayanya. Ini merupakan catatan impresi untuk harganya. Mengisi baterai hingga penuh juga dapat dilakukan dengan cepat yaitu sekitar 2 jam saja.

Kamera lumayan untuk harganya
Ponsel dengan layar 5,5 inci ini telah dibekali kamera utama 8 megapixel dan kamera depan 2 megapixel. Fitur yang dimiliki aplikasi kameranya juga cukup menarik. Selain menawarkan beberapa opsi pemotretan seperti HDR, Panorama, Multi Angle, dan sebagainya, kamera HotNote X551 juga menawarkan sederetan pilihan bingkai untuk membuat foto lucu seperti menjadi Bruce Lee, pemain basket NBA, atau sekedar menambahkan bingkai seperti scrapbook di hasil jepretannya.

Kamera X551 ternyata cukup mampu menghasilkan foto yang baik. Walaupun agak lambat mengunci fokus, terutama saat kondisi minim cahaya, hasil fotonya cukup tajam. Reproduksi warna termasuk oke, walaupun kadang kurang akurat. Bagi yang suka mengintip pixel akan menemukan efek sharpening yang terlihat jelas saat foto ditampilkan dalam perbesaran 100%.

Ada sedikit tantangan saat memotret dengan HDR mengingat responsnya yang cukup lambat saat menghasilkan foto HDR. Meskipun begitu, hasil fotonya cukup baik untuk ponsel di kelasnya. Berikut hasil foto Infinix HotNote X551 tanpa penyuntingan. Untuk hasil foto selengkapnya dapat dilihat di akun Flickr resmi YANGCANGGIH.COM.

Desain & UI standar
Menilik kembali ke harganya, mungkin Anda tidak terlalu berharap banyak akan desainnya. Namun sebenarnya desain Infinix HotNote X551 cukup baik dan termasuk relatif tipis dengan ketebalan bodi yang hanya 8,9mm. Ini merupakan prestasi yang cukup mengejutkan mengingat baterainya yang berkapasitas tinggi.

infinix hotnote x551

Di bagian depan, tombol kapasitif dengan label yang jelas menjadi andalan untuk menavigasi ponsel ini. Di sisi kanan, tombol volume dan power ditempatkan. Sementara itu di bagian belakang Anda akan menemukan tutup baterai dengan finishing matte yang cenderung mudah menyerap kotoran saat diletakkan di meja.

Untuk menyalakan layar ponsel, Anda bisa mengetuk layarnya dua kali. Begitu juga saat ingin mematikannya. Bahkan Anda bisa menggambar sebuah huruf dan ponsel akan langsung menjalankan aplikasi yang telah ditentukan. Misalnya, menggambar huruf W saat kondisi layar ponsel mati akan membuatnya langsung menjalankan aplikasi Whatsapp. Sayangnya tidak semua gesture dapat dilakukan dengan mudah sehingga cara yang terbaik masih dengan membuka kunci dan menjalankan aplikasi yang diinginkan secara manual.

Kesimpulan
infinix hotnote X551depan belakang

Infinix melengkapi serbuan ponsel merk Cina yang menawarkan performa dan fitur menggiurkan pada tingkat harga yang amat kompetitif. HotNote X551 merupakan awalan bagus untuk menembus pasar Indonesia yang sudah disesaki puluhan pabrikan smartphone Android di berbagai segmen dan daerah.

Memadukan performa dan daya tahan baterai di atas pesaing di kelas harganya, ponsel dengan layar 5,5 inci ini memang menarik. Jika ada yang mengganjal dan membuat pembeli urung, biasanya ada di layanan purna jual. Infinix Indonesia sendiri telah menyediakan 22 pusat servis yang tersebar di kota-kota besar di pulau Jawa, Bali, Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi.

Apakah Infinix HotNote X551 cocok bagi Anda? Bagi yang menginginkan smartphone dengan performa dan daya tahan baterai yang amat baik di tingkat harga 1 jutaan rupiah, serta tidak gentar mencoba merek baru dan tinggal di daerah yang dekat dengan pusat servisnya, Infinix HotNote X551 cukup layak menjadi pertimbangan untuk dimiliki.

Yang canggih:
+ Paduan prosesor octa-core dan RAM 2GB membuat performanya kencang
+ Hasil foto lumayan
+ Baterai tahan lama, lebih dari 1 hari dengan pemakaian biasa
+ Pengisian daya di baterai cukup cepat
+ Harga amat kompetitif
+ Kualitas layar oke
+ Bodi relatif cukup tipis untuk baterainya

Yang kurang:
– Desain standar dengan bagian belakang yang sedikit mudah kotor
– Kualitas suara dari speaker internal kurang jernih
– Tampilan UI kurang modern
– Kinerja kamera kadang melambat, terutama pada kondisi minim cahaya
– Fitur gesture tidak berjalan dengan sempurna sehingga lebih praktis menggunakan cara biasa

Back to top button