Quantcast
Mobile GadgetReviewSmartphone

Review Sony Xperia E4 Dual

Saat ini pasar ponsel Android di Indonesia untuk kisaran harga dua juta Rupiah sangat ketat. Terutama dikarenakan vendor kecil seperti Xiaomi, Asus, Lenovo dan beberapa merk lokal yang berani menyematkan spesifikasi tinggi pada ponselnya. Tak pelak ini menjadi ancaman besar untuk ponsel keluaran vendor besar seperti Sony Xperia E4 Dual, karena biasanya kalah secara spek. Namun apakah benar demikian?

Desain Standar
Xperia E4 membawa garis desain yang berbeda dengan ponsel jagoan Sony seperti seri Xperia Z. Jika Xperia Z dan penerusnya memiliki garis desain yang kaku, maka Xperia E4 terlihat lebih luwes dengan sudut melengkung di tepi bodinya. Bingkai atas dan bawah layar pun cukup sempit, sehingga membuat layar terkesan lebih besar. Penanda ciri khas Sony muncul di tombol daya, yang menganut desain ‘Omni-Balance’. Tombol volume diposisikan di bawah tombol daya. Keduanya terasa empuk saat ditekan.

Processed with VSCOcam

Secara keseluruhan finishingnya cukup presisi, namun impresi saat menggenggam ponsel ini terasa kurang memuaskan. Penggunaan material plastik dengan finishing matte pada tutup belakang tak pelak menjadi pemicunya. Bahan plastiknya membuat ponsel ini terkesan ringkih. Permukaan layar juga terasa kurang nyaman saat digunakan. Ini wajib menjadi perhatian Sony, karena di tingkatan harga serupa, ponsel lain memiliki kualitas material yang lebih baik.

Processed with VSCOcam

Penutup belakang dan bingkai sampingnya menjadi satu, dan dapat dilepas jika Anda ingin memasang dua kartu SIM dan juga micro SD Anda. Penutupnya sendiri bisa dibuka dengan mudah. Sayangnya baterai tidak bisa diganti-ganti sesuka Anda karena sudah ditanam di balik bingkai belakang.

Layar qHD 5 inci: Kurang Tajam
Meskipun membawa layar yang termasuk besar, 5 inci, namun resolusi layar Sony Xperia E4 hanya qHD saja, alias 960 x 540 piksel. Tidak heran kalau layar terasa kurang tajam, karena kepadatan layarnya hanya 220 piksel per inci (ppi) saja. Sekedar perbandingan, resolusi HD 1280 x 720 piksel pada bidang layar 5 inci (yang dibawa beberapa pesaing Xperia E4 di kisaran harga serupa), menghasilkan kepadatan layar 294 ppi. Cukup jauh.

Processed with VSCOcam

Itu ketajaman, bagaimana dengan kualitasnya? Menggunakan teknologi IPS, layar Xperia E4 tergolong bagus. Dari sudut pandang yang sempit pun, layar masih terlihat jelas tanpa pengurangan tingkat kontras. Warna yang muncul juga enak dipandang. Keluaran warnanya lebih menyala, disertai tingkat kontras serta saturasi yang pas.

Antarmuka Xperia rasa KitKat
Menggunakan Android 4.4.4 KitKat, antarmuka Sony Xperia E4 tidak memiliki perbedaan berarti dengan tipe lainnya yang menggunakan KitKat. Dengan kata lain, relatif mudah digunakan. Lock screen memiliki akses cepat untuk menuju aplikasi kamera. Melaju ke Homescreen, tiap panelnya terdiri dari 4 x 4 ikon aplikasi dan 4 buah ikon tetap di sisi bawah. Tentu saja Anda bisa menambahkan widget. Menu utama sendiri terdiri dari 4 x 5 ikon aplikasi dan bisa disusun berdasarkan alfabetik, tersering digunakan dan terbaru dipsang. Anda juga bisa langsung melakukan uninstall sebuah aplikasi pada halaman pengaturan menu utama.

Tirai notifikasi memiliki dua jendela, yaitu untuk notifikasi itu sendiri, serta Quick Settings, yang memiliki berbagai pengaturan cepat seperti Settings, Wi-fi, Bluetooth dan sebagainya, yang bisa Anda pilih urutannya ataupun menon-aktifkan Quick Setting tertentu. Bosan dengan antarmuka biru bawaan Sony? Tinggal ganti Themes ke warna yang diinginkan, maka wallpaper akan otomatis berubah dan yang terpenting aksen warnanya berubah.

Meski termasuk ponsel kelas menengah, namun Xperia E4 kebagian fitur Small Apps, yang seperti namanya merupakan aplikasi berukuran kecil untuk browser, kalkulator dan sebagainya untuk dipakai beriringan dengan aplikasi lainnya. Caranya cukup menekan tombol Recent Apps pada layar, akan ada opsi untuk Small Apps ini. Anda bisa memindahkan letaknya ataupun mengubah ukuran dari masing-masing Small Apps ini. Lumayan membantu, lagipula fitur ini memaksimalkan layar besar pada ponsel ini.

Performa
Jika pendahulunya (Xperia E3) menggunakan prosesor Snapdragon 400 empat inti 1,2GHz, Xperia E4 menggunakan prosesor empat inti dengan clock lebih tinggi, yakni 1,3GHz. Tetapi prosesor yang digunakan adalah MediaTek MT6582. Prosesor ini dipadukan dengan pengolah grafik Mali 400MP2 dan memori RAM 1GB. Sedikit berbeda dengan E3, namun juga menjanjikan performa sedikit lebih bagus.

Performa Xperia E4 dalam penggunaan normal sudah tergolong handal. Main game Temple Run 2 cukup lancar. Lain soal ketika Anda menjalankan terlalu banyak aplikasi, maka akan ada lag yang terjadi, mengingat RAM yang dimilikinya hanya terbatas 1GB. Namun semuanya masih dalam batas normal. Itu penggunaan dalam kehidupan nyata, bagaimana dengan hasil tes benchmark?

Untuk hasil benchmark Antutu, Xperia E4 mendapatkan angka 18622 poin, sementara dari Quadrant Standard angkanya 8702 poin. Benchmark pengolahan grafik NenaMark 2 memberi angka yang cukup tinggi, 58.0 frame per detik. Untuk multitouch, Xperia E4 bisa menerima hingga 5 sentuhan sekaligus. Secara keseluruhan, performanya cukup baik.

Kamera 5 Megapiksel
Saat ini, di kelas harganya Anda bisa mengharapkan ponsel dengan kamera 8 megapiksel. Namun untuk Xperia E4, Anda hanya mendapatkan kamera 5 megapiksel saja. Walaupun begitu, untuk sebuah ponsel kelas menengah, fitur kamera pada Xperia E4 termasuk lengkap.

Fitur lucu-lucuan seperti AR Effect (Menambahkan efek adanya obyek lain di hasil kamera, seperti dinosaurus, ikan dan sebagainya) dan Creative Effect pun ada. Selain itu ada juga fitur yang berguna yakni TimeShift Burst, yang memotret dari sebelum dan sesudah Anda melakukan pemotretan. Ada fitur Sosial Live dan Live on Youtube, yang memungkinkan Anda bikin siaran langsung di Youtube.

Fitur-fitur standar seperti mode HDR, pengaturan kontras, saturasi, Smile Shutter, resolusi foto, pemilihan tingkat ISO juga hadir. Antarmuka kamera Xperia E4 seperti bawaan Xperia Z series, dan mudah digunakan. Untuk seleksi scene yang ada tinggal pilih saja, dan cukup lengkap, bahkan mode Pet, Fireworks pun hadir.

Hasil foto Xperia E4 cenderung tidak tajam alias soft, dengan reproduksi warna yang cenderung memudar. Di luar ruangan, hasil foto ISO rendah sekalipun terlihat seperti memiliki efek lukisan cat air, menandakan noise reduction yang dilakukan cukup agresif. Terlebih lagi untuk kondisi dalam ruangan. Ditambah performanya yang lambat, cukup sering dialami shutter lag yang mengganggu.

Berikut hasil foto Sony Xperia E4 Dual tanpa penyuntingan. Untuk hasil foto lengkap, kunjungi akun Flickr resmi YANGCANGGIH.COM.

Kekuatan Baterai
Entah mengapa Sony menyunat baterai Xperia E3 yang 2320 mAh menjadi 2300 mAh pada Xperia E4. Pengurangan yang sangat kecil, namun layar Xperia E4 lebih besar, otomatis lebih rakus daya. Alhasil ponsel ini paling-paling hanya bisa bertahan 1 hari dengan kondisi pemakaian normal seperti sesekali chatting, browsing, menggunakan kamera dan main game sederhana. Jika saat-saat kritis, Anda masih bisa menggunakan mode Stamina yang memungkinkan penghematan daya yang terbuang saat layar mati atau terkunci.

Kesimpulan
Di kala pesaingnya memanfaatkan momen kepopuleran Android dengan membuat perangkat terjangkau dengan lompatan spesifikasi dibandingkan pendahulunya, Sony Xperia E4 masih hadir dengan spesifikasi yang amat mirip dengan Xperia E3. Bagi Anda yang menginginkan ponsel Android bermerk terkenal, E4 dapat menjadi pertimbangan.

Yang Canggih:
+ Slot Dual SIM
+ Kualitas tampilan layar baik
+ Performa lumayan

Yang Kurang:
– Material bodi terasa murah
– Layar kurang tajam
– Baterai standar
– Harga kurang kompetitif

[table]Spesifikasi;Sony Xperia E4 Dual
Prosesor; Mediatek MT6582 empat inti 1,3GHz
GPU;Mali 400MP2
Layar;5 inci qHD (960 x 540 pixel)
RAM;1GB
Memori;Internal 8GB, slot micro SD
Kamera;Belakang 5 megapiksel dengan autofokus dan LED flash, depan 2MP
Koneksi;GSM, HSPA, Wi-Fi, Bluetooth 4.0
Baterai;2300 mAh
[/table]
Back to top button