Review Smartfren Andromax G2 Limited Edition

Saat ini, Smartfren terus menggelontorkan ponsel-ponsel pintarnya. Contohnya Andromax G2 Limited Edition. Mengusung nama Limited Edition, smartphone yang dibanderol Rp1099.000 ini menawarkan beberapa perbedaan dibandingkan dengan seri G2 biasa. Produsennya saja beda, jika G2 biasa diproduksi oleh Haier, maka versi Limited-nya diproduksi oleh Coolpad.

Desain dan Kualitas Layar
Tidak ada yang istimewa dari desain yang digunakan Smartfren pada Andromax G2 LE. Seperti ponsel lain di kelas rentang harga serupa, materialnya terbuat dari plastik dengan finishing doff, dengan frame samping dicat dengan sentuhan warna silver. Saat digenggam ponsel ini terasa nyaman, dengan kover belakang yang agak melengkung. Namun dengan layar besar 5 inci ditambah dengan bezel yang cukup tebal, handling ponsel ini cukup ribet untuk penggunaan dengan satu tangan.

Kover belakang bisa dibuka meskipun cukup keras. Dua buah slot kartu SIM dan sebuah slot micro SD ada disini, aksesnya dengan mencabut baterai terlebih dulu. Tombol daya pada ponsel ini ada di sisi kanan, sementara tombol pengaturan volume di sebelah kiri. Tombol sentuh kapasitif di bawah layar masih menghiasi ponsel KitKat ini. Sebagai bonus, Smartfren memberikan sebuah flip kover untuk ponsel ini. Flip kover tersebut digunakan dengan mencabut kover belakang lebih dulu, jadi fungsinya sekaligus mengganti kover belakang.

Meskipun ukuran layarnya termasuk besar, 5 inci, namun resolusinya hanya FWVGA alias 854 x 480 piksel. Kepadatan piksel per incinya hanya 196 piksel per inci saja, jauh sekali dari Retina Display yang bermain di atas 300 ppi. Meski kurang tajam, namun layar G2 LE sudah memakai teknologi IPS (in plane switching) yang menawarkan sudut pandang lebih luas dibanding tipe LCD biasa. Warna yang muncul pun enak dilihat dan lebih terasa hidup, dibandingkan Andromax G2 versi pertama. Sayangnya, ini tidak menutup fakta bahwa resolusi layarnya termasuk rendah.

Fitur dan Antarmuka

Minim kustomisasi. Seperti seri Andromax keluaran Smartfren lainnya, antarmuka dari Andromax G2 LE memiliki antarmuka ala Android 4.4 KitKat yang sifatnya nyaris tanpa kustomisasi. Anda bisa mengubah efek transisi saat menjelajahi layar satu ke layar lainnya baik di layar Home maupun Aplikasi.

Untuk keamanan pada lock screen, Anda bisa menggunakan mode Face Unlock, Pattern, PIN dan password. Layar home maupun layar menu aplikasi mampu  memuat 4 x 5 ikon aplikasi. Bar notifikasi menampilkan pengaturan cepat di bagian atas untuk memudahkan saat Anda mengatur tingkat kecerahan, suara, Wi-fi, Airplane Mode, Bluetooth dan fungsi lainnya. Secara keseluruhan antarmukanya mudah digunakan, apalagi jika Anda sudah akrab dengan UI orisinil dari Google. Layar ukuran besar dengan resolusi kecil membuat tampilan ikon aplikasi terlihat cukup besar sehingga mudah digunakan orang tua.

Performa

G2 LE dibekali dengan chipset Qualcomm Snapdragon yang terdiri dari GPU Adreno 302 dan prosesor Cortex A7 empat inti masing-masing dengan clock 1,2 GHz. Sayangnya untuk performa saat multitasking ponsel ini hanya dibekali RAM sebesar 512MB, yang akan terasa saat melakukan tugas agak berat, seperti menjelajahi web dengan banyak tab misalnya. Namun untuk penggunaan standar, kurang lebih Andromax C3 bisa melakukan tugasnya dengan baik, hanya saja seharusnya ponsel ini sudah dibekali RAM 1GB.

Dari hasil benchmark Antutu, Andromax G2 LE mendapatkan angka 15117 poin, sementara dari Quadrant Standard angkanya hanya 2146 poin. Benchmark pengolahan grafik NenaMark 2 memberi nilai tinggi pada G2 LE, dengan angka 51,9 frame per detik. Adapun untuk multitouch, Andromax G2 LE bisa menerima hingga 5 sentuhan sekaligus.

Kamera

Soal kamera ternyata ada peningkatan. Jika G2 versi pertama berkamera 5 megapiksel dengan LED flash tanpa autofokus, maka kini ada autofokus pada G2 LE. Kamera depan yang tadinya tidak ada kini menjadi ada, meski resolusinya cukup 1,3 megapiksel saja. Autofokus sendiri lambat, namun cukup berguna, memungkinkan Anda memotret dari jarak dekat kurang lebih 5cm. Fitur-fitur standar seperti pengaturan kontras, saturasi, deteksi wajah, resolusi foto, pemilihan tingkat ISO dan sebagainya ada di aplikasi kamera bawaan.

Hasil fotonya sejujurnya kurang memuaskan, di kondisi dengan tingkat pencahayaan cukup tinggi (senja) saja noise yang muncul cukup mengganggu. Apalagi kinerjanya lambat, dari autofokus sampai menyimpan foto pun lemot. Namun untuk dokumentasi dadakan kamera ponsel ini sudah bisa diandalkan, jika Anda tidak punya pilihan. Jelasnya silakan dilihat di foto berikut yang tidak di-edit sama sekali, atau ke galeri lengkap kami di tautan ini.

Baterai

Andromax G2 LE dilengkapi baterai dengan kapasitas 2000mAh. Mempertimbangkan fitur yang digunakan tidak terlalu rakus baterai, kapasitas tersebut wajar saja, bahkan termasuk cukup besar. Ponsel ini bisa bertahan lebih dari 1 hari, dengan kondisi pemakaian normal seperti sesekali chatting, browsing, menggunakan kamera dan main game sederhana.

Kesimpulan

Dengan harga jual resmi Rp1.099.000, Smartfren Andromax G2 Limited Edition memang mendapatkan saingan berat terutama dari Android One. Keunggulan G2 LE terletak pada ukuran layarnya yang lega. Ini merupakan satu karakteristik yang jarang ditemukan di ponsel Android sekelas harganya. Ditunjang dengan koneksi CDMA yang cukup gegas, G2 LE merupakan smartphone yang patut diperhitungkan selama jaringan CDMA EVDO masih tersedia.

 

Yang Canggih:

• Layar 5 inci dengan kualitas oke
• Hasil foto lumayan
• Dual SIM (CDMA EVDO dan GSM 2G)
• Harga relatif terjangkau untuk ukuran layarnya

 

Yang Kurang:

• Performa standar dengan RAM hanya 512MB
• Resolusi layar agak rendah untuk ukuran 5 inci
• Bodi mudah kotor

 

[table]Spesifikasi;Smartfren Andromax G2 Limited Edition
Prosesor; Snapdragon empat inti 1,2GHz Cortex A7
GPU;Adreno 302
Layar;5 inci FWVGA (854 x 480 pixel)
RAM;512MB
Memori;Internal 4GB, slot micro SD
Kamera;Belakang 5 megapiksel dengan autofokus dan LED flash
Koneksi;CDMA EVDO, GSM, Wi-Fi, Bluetooth 4.0
Baterai;2000 mAh
[/table]