Quantcast
Mobile GadgetReviewSmartphone

Review Android One: Nexian Journey One & Evercoss One X

Android One adalah sebuah proyek smartphone yang dipelopori oleh Google. Diumumkan di ajang Google I/O 2014, proyek ini bertujuan untuk semakin memasyarakatkan sistem operasi Android ke seluruh lapisan masyarakat di penjuru dunia melalui smartphone. Salah satu tujuan proyek Android One adalah memberikan acuan standar kualitas bagi smartphone kelas pemula yang sangat banyak jumlahnya. Dengan proyek ini, vendor dan konsumen akan mendapatkan gambaran visi Android dari Google. Untuk mengetahui lebih jelas performa sesungguhnya dari Android One bisa Anda simak pada artikel berikut.

Google memulai debut perdana Android One di Indonesia dengan menggandeng 3 produsen lokal yang sudah ternama di Indonesia yaitu Nexian, Evercoss dan Mito. Ketiganya punya spesifikasi yang identik dengan perbedaan di tampilan fisiknya saja. Untuk artikel ini, smartphone Android One yang mampir ke meja redaksi kami hadir dari Nexian dan Evercoss, yaitu Nexian Journey1 dan Evercoss One X.

Serupa tapi Tak Sama
Secara desain keduanya nyaris serupa. Namun tetap terlihat ada perbedaan diantara keduanya. Perbedaan yang paling terlihat terletak di bagian belakang bodi. Nexian Journey1 tampil dengan sudut dan lekukan bodi yang lebih membulat. Untuk mencegah agar tidak slip di tangan, bagian penutup baterainya dilapisi bahan matte yang sangat terasa mirip dengan panel belakang NEXUS 5. Sementara Evercoss One X, sudutnya lebih kotak dengan penutup baterai yang juga dilapisi cat berbahan matte. Namun, bagian panel belakang Evercoss One X terasa sedikit lebih licin.

android-one-1

Perbedaan lain juga terlihat di modul kamera. Jika modul lensa Nexian Journey1 berbentuk bulat, maka lensa Evercoss One X berbentuk kotak. Meski punya lekukan desain bodi yang berbeda, keduanya tetap memiliki nilai ergonomis tinggi yang membuatnya sama-sama nyaman saat di genggaman tangan.

android-one-2

Saat penutup baterainya dilepas, dapat dijumpai 2 slot kartu SIM 3G, slot micro SD dan baterai 1700mAh. Penempatan tombol navigasi keduanya juga sama. Di sisi kanan terdapat tombol power dan volume. Tombol yang dimilikinya ini cukup nyaman untuk ditekan. Di bagian atas terdapat lubang jack 3.5mm dan di bagian bawah kanan terdapat port micro USB.

Masuk ke sektor layar, keduanya juga kembali tampil identik. Generasi pertama Android One ini memiliki layar IPS 4.5 inci dengan resolusi 480 x 854 pixel. Kualitas layarnya juga amat baik. Seluruh tampilan yang tersaji di layarnya seperti teks pada pesan atau di peramban dapat terlihat dengan cukup tajam dan jelas. Selain itu kontras serta akurasi warna layarnya juga cukup baik untuk harganya.

Antarmuka Sederhana
Menjalankan sistem operasi Android terbaru, Lollipop 5.1, Android One mengandalkan antarmuka bergaya Material Design dengan stok launcher tanpa sentuhan kustomisasi. Antarmuka Material Design dari Google ini tampil dengan gaya flat icon yang sederhana dan sangat berwarna. Dengan tidak adanya sentuhan opsi kustomisasi, secara otomatis menjadikan launchernya sangat ringan. Jadi tidak heran nyaris tidak terasa jeda saat tangan menyapu diatas layarnya atau membuka tutup dan berpindah aplikasi. Jika ingin mempercantik tampilan launchernya, satu-satunya opsi yang bisa dilakukan adalah menggunakan variasi launcher lain yang banyak tersedia di Play Store.

Performa Terbaik di Kelas Harganya
Di atas kertas, spesifikasi Android One memang termasuk di atas rata-rata untuk harganya. Bicara smartphone terjangkau, selain kualitas layar yang umumnya kurang oke, performa juga sering kali dikorbankan untuk menekan harga. Namun hal tersebut tidak dijumpai di ketiga ponsel Android One ini.

Google membekali Android One dengan SoC Quad Core MediaTek MT6582 1.30GHz yang dipasangkan dengan RAM 1GB dan punya memori internal 8GB. Dari hasil pengujian, Android One ternyata memiliki performa yang tidak bisa dianggap remeh. Optimalisasi spesifikasi dan OS Android Lollipop 5.1 di Android One terbukti mampu menyajikan performa di atas rata-rata smartphone sekelasnya.

Sebagai tambahan informasi, Android Lollipop hadir dengan beberapa perubahan yang signifikan. Ssalah satunya adalah manajemen RAM yang lebih baik dengan memanfaatkan runtime Android terbaru yaitu ART (Android Run Time). Dan efeknya benar-benar terasa di Android One. Walau hanya memiliki RAM sebesar 1GB, seluruh aplikasi yang berjalan mampu menggunakan RAM dengan amat efisien.

Efeknya, performa Android One terasa sangat gegas dan nyaris tidak dijumpai lag yang berarti di smartphone ini. Membuka banyak aplikasi dalam jumlah banyak atau browsing sambil membuka banyak tab juga dapat dilakoni Android One dengan lancar. Performa SoC Quad Core yang diusungnya ternyata cukup bisa diandalkan untuk bermain game dengan grafis yang berat. Beberapa game seperti Marvel Contest of Champion dan Asphalt 8 berhasil dijalankannya dengan mulus dan tanpa masalah.

Hal kedua yang menarik dari Android One adalah performa baterainya. Android Lollipop juga menjadi debut Google memperkenalkan proyek barunya yang disebut Volta. Volta hadir untuk menjadikan smartphone Android lebih hemat baterai. Dan sekali lagi ini sangat terasa di Android One. Meski hanya dibekali baterai 1700 mAh, Android One ternyata sangat irit baterai. Percobaan yang saya lakukan, dengan menggunakan 2 kartu SIM aktif yang salah satunya diatur untuk mengakses paket data internet. Kemudian, gelap terang layar diatur sekitar 10%. Dengan skema tersebut, untuk penggunaan yang cukup moderat sehari-hari digunakan untuk push mail, chat via whatsapp, dan sesekali browsing smartphone ini bisa bertahan hingga sekitar 10 jam. Selain itu, Android One juga punya opsi battery saver yang bisa digunakan untuk memperpanjang waktu gunanya saat baterai sudah mau habis. Sangat efektif digunakan saat darurat.

android-one-7

Satu kekurangan yang kami rasakan dari Android One hanyalah di sektor kameranya. Android One memang telah dipersenjatai dengan kamera belakang 5 megapixel dan kamera depan 2 megapixel. Fitur kamera yang dimilikinya juga standar dengan mengandalkan Google Camera yang menawarkan ragam fitur standar seperti PhotoSphere, Lens Blur dan Panorama. Sayangnya, kinerja kameranya terasa cukup lambat. Saat tombol shutter ditekan, terasa jeda sehingga Anda tidak boleh bergerak agar hasil foto tetap tajam. Kendati demikian, kameranya ini sudah cukup memadai digunakan untuk memotret dengan hasil foto yang cukup baik di kondisi pencahayaan yang tepat. Berikut hasil foto dari kamera Android One

Nexian Journey1

Evercoss One X

Kesimpulan
Kemunculan Android One di Indonesia juga sangat fenomenal karena telah menjalankan OS Android Lollipop 5.1 yang belum digunakan oleh smartphone atau tablet Android lain sehingga menjadi salah satu daya tarik. Dengan spesifikasi dan OS Androdi Lollipop 5.1 yang dijalankannya, smartphone ini terbukti berhasil mampu menyajikan performa yang andal diatas rata-rata smartphone sekelasnya. Apalagi Harganya pun tidak membuat kantong Anda jebol. Satu keistimewaannya lagi, Android One juga dijanjikan akan selalu mendapatkan update terbaru dari Google. Bagi Anda yang mempertimbangkan performa, update dan harga yang terjangkau, Android One dari Nexian, Evercoss dan Mito ini sangat kami rekomendasikan untuk dimiliki.

Yangcanggih
(+) Langsung dipasangi Android 5.1 (Lollipop) dan akan selalu update
(+) Performa sangat baik di kelasnya
(+) Harga amat terjangkau
(+) Daya tahan baterai luar biasa
(+) Kualitas layar cukup baik untuk harganya

Yang Kurang
(-) Respons kamera lambat
(-) Tidak mendukung USB OTG

Back to top button