Quantcast
Foto & VideoKamera sakuMobile GadgetReviewSmartphone

Review Samsung GALAXY K Zoom

Kamera digital pintar dengan sistem operasi Android telah diperkenalkan Samsung sejak tahun 2012. Memasuki generasi ketiga, Galaxy K Zoom hadir dengan konsep desain yang lebih tipis dan lebih stylish.

Konsep & desain
Dengan bodi yang lebih tipis, Anda akan memegang Galaxy K- Zoom seperti layaknya sebuah kamera ponsel. Bodinya yang melengkung ke depan membuatnya tidak mirip seperti kamera digital maupun ponsel. Pola berbintik yang juga digunakan Galaxy S5 akan ditemukan di sisi depannya, mengelilingi lensanya.

K Zoom2

Perubahan desain ini membuatnya tampil lebih mewah dibandingkan pendahulunya, Galaxy S4 Zoom. Dengan bodi yang lebih tipis, K Zoom terasa lebih nyaman saat digenggam dengan satu tangan. Sayangnya, jika memegangnya dengan tangan kanan, Anda berpotensi menyentuh tombol back secara tidak sengaja. Desain rampingnya tersebut juga membuatnya mudah dikantungi di saku celana, sebuah peningkatan dari versi sebelumnya.

Performa
Sebagai ponsel Android, K-Zoom masuk di kategori menengah ke atas. Dengan paduan prosesor Exynos 5 hexa-core dan RAM 2GB, performanya termasuk amat baik. Namun walaupun dapat menjalankan berbagai aplikasi dan game dengan lancar, memegang K-Zoom saat bermain game menimbulkan masalah tersendiri. Jika tangan Anda cukup besar, maka jari Anda akan menyentuh bagian lensanya. Untuk jangka waktu yang lama, posisi ini agak kurang nyaman.

samsung-galaxy-k-zoom-lens

Kualitas layar HD 4,8 incinya juga amat baik, walaupun tidak menggunakan teknologi Super AMOLED. Memutar video dan menampilkan foto akan dapat dilakukan dengan nyaman di layarnya. Namun waspadi pancaran sinar matahari yang terlalu terang karena dapat membuat tampilannya kurang jelas.

Sebagai kamera digital, K-Zoom memberikan kemudahan lebih berkat lensanya yang mengusung zoom optikal 10x dan O.I.S (Optical Image Stabilisation). Jika mengoperasikan zoom dengan mencubit layar terasa kurang responsif, Anda bisa menggunakan tombol volume untuk mengatur zoom. Sayangnya, tidak semua aplikasi mendukung fungsi tombol volume sebagai pengatur zoom. Dalam praktiknya, Anda harus lebih sabar jika ingin melakukan zoom dengan akurat.

Dengan sensor dan lensa yang identik seperti Galaxy S4 Zoom, hasil fotonya juga tidak berbeda jauh. Hasil foto mampu menunjukkan reproduksi warna yang menawan, terutama untuk foto close-up. Ketajaman lensanya juga cukup baik, dengan akurasi dan respons autofocus yang cepat. Untuk memotret di kondisi temaram, noise mulai mengganggu di ISO 1600. Namun hal ini tidak menjadi masalah jika Anda hanya ingin membagikan hasil fotonya ke jejaring sosial.

Selfie Alarm
Selfie Alarm

Samsung memasukkan fitur Pro Suggest yang dapat memberikan usulan mengenai setting kamera yang optimal untuk sebuah kondisi. Sayangnya, usulan yang diberikan Pro Suggest sering terlalu ekstrem dan kurang cocok dengan kondisi pemotretan. Fitur lain yang lebih menarik adalah Selfie Alarm yang membantu Anda melakukan selfie dengan kamera utamanya. Dalam praktiknya, meminta bantuan orang lain atau memotret dengan kamera depan jauh lebih mudah dan lebih cepat.

Berikut hasil foto Galaxy K-Zoom tanpa penyuntingan. Untuk hasil foto lebih lengkap, kunjungi akun Flickr resmi yangcanggih.com.

Kesimpulan
Menilik Galaxy K Zoom, perpaduan konsep smartphone Android dan kamera saku digital superzoom sepertinya akan terus menjadi tren baru. Selain lebih mudah untuk berbagi ke jejaring sosial, Anda juga akan dapat menyunting hasil foto dengan lebih cepat tanpa repot harus memindahkan hasil foto ke perangkat lain seperti PC. Daya tahan baterainya juga cukup baik, yakni sekitar 8 jam dengan kondisi terus terhubung ke jaringan sambil memotret hingga ratusan foto.

Mengingat masih minimnya kamera pintar dengan OS Android, maka Samsung Galaxy K Zoom amat direkomendasikan bagi Anda yang menginginkan kamera superzoom dengan hasil menawan yang memberikan kemudahan penyuntingan melalui puluhan aplikasi foto di Android.

Yang canggih:
+ Hasil foto amat baik dengan kinerja yang responsif
+ Performanya sebagai smartphone Android juga cepat
+ Desain lebih mewah dibandingkan pendahulunya
+ Zoom panjang berguna saat melancong
+ Tidak panas saat digunakan cukup lama
+ Harga relatif terjangkau
+ Kamera pintar terbaik hingga saat ini

Yang kurang:
– Masih susah dikantungi di celana
– Tombol back mudah tersentuh secara tidak sengaja
– Mekanisme zoom agak lambat
– Noise pada ISO 1600 mengganggu dan mengurangi detail foto
– Selfie Alarm kurang efektif

Back to top button