Quantcast
KomputerLaptopReview

Review Asus VivoBook S300CA

Windows 8 dirancang dengan tampilan unik (dahulu Metro), berorientasi pada layar sentuh yang pada awalnya hanya bisa dinikmati pada tablet Windows 8. Meskipun begitu, tampilan Windows 8 yang berorientasi pada icon-icon besar untuk disentuh juga merupakan tampilan dasar komputer/notebook Windows 8 tanpa layar sentuh. Kenyataan ini membuat beberapa produsen mulai berlomba-lomba menawarkan notebook dengan layar sentuh terintegrasi seperti halnya Asus dengan Vivobook. Asus bukanlah pemain baru dalam memasarkan produk notebook dengan layar sentuh. Tim YC sudah mengulas Zenbook Prime sebelumnya dengan nilai yang cukup gemilang. Vivobook mencoba mengemulasi solusi Ultrabook premium dengan solusi tepat guna dari segi harga, performa dan fitur.

Konsep & desain
Secara fisik, aura premium masih menjadi tema notebook layar sentuh dari Asus Vivobook. Balutan alumunium di permukaan belakang layar memberikan nilai tambah pada estetika, serta menambah kekuatan struktural. Tampaknya Asus memberikan perhatian khusus kepada rangka bangun layar Vivobook. Dengan fungsi layar sentuh yang pastinya akan mendapatkan lebih banyak kontak fisik, Asus Vivobook memiliki salah satu layar dengan rangka bangun terkokoh yang pernah kami uji. Tidak adanya peregangan layar yang berarti dan engsel yang kokoh membuat pengoperasian layar sentuh Vivobook konsisten saat bersinggungan dengan jari.

asus_vivobook_s300ca_samping

Secara fisik, Vivobook memiliki ukuran yang cukup ramping dan hampir memasukkannya ke dalam kategori Ultrabook. Dengan dimensi 331 mm x 234 mm x 213 mm, Vivobook hampir setipis Ultrabook seri Zenbook, hal ini juga terefleksi dari absennya optical disc drive untuk mengejar bodi yang tipis. Satu hal yang membedakan Vivobook dengan Zenbook adalah beratnya yang mencapai sekitar 1,8 kg. Namun untungnya Asus menyediakan konektivitas yang lebih lengkap dibanding Zenbook. Anda akan menemukan 2 buah port USB 2.0, 1 USB 3.0, 1 LAN (RJ45), 1 VGA out, 1 HDMI out (ukuran penuh), SD card reader, dan 1x combo audio input/output tertata rapih di samping kiri dan kanan notebook ini. Deretan port ini cukup lengkap, terutama jika dibandingkan kebanyakan Ultrabook.

asus_vivobook_s300ca_5

Melihat kebagian bawah Vivobook, Asus membalut permukaan bawah notebook ini dengan karet yang memberikan cukup tahanan ketika Anda menggunakan notebook di pangkuan. Sedikit nilai minus untuk Vivobook adalah permukaan bawah Vivobook tidak memiliki panel apapun. Secara estetika, ketiadaan panel ini memberikan Asus Vivobook desain yang kohesif seperti layaknya Zenbook. Namun hal ini juga membatasi pengguna notebook untuk melakukan upgrade memori/hard disk.

Mengenai input, Vivobook menggunakan keyboard tipe chiclet yang memiliki jarak antara mata kunci cukup lapang dan nyaman dikala pengetikan. Resistensi mata kunci cukup empuk dengan jarak tekanan pendek, membuat nyaman mengetik untuk periode waktu yang lama. Menemani keyboard chiclet pada Vivobook adalah touchpad multi touch besar yang sangat responsif. Touchpad ini dapat menjalankan semua fungsi shortcut Windows 8 dan gesture dengan sangat baik.

Fitur & Performa
Asus Vivobook S300CA hadir dengan prosesor Intel Core i3-3217U berbasis teknologi Ivy Bridge. Klasifikasi “U” menandakan bahwa prosesor ini masuk kedalam kategori Ultra Low Voltage (ULV) yang berarti notebook ini diprioritaskan untuk memiliki konsumsi daya rendah.

Asus Vivobook mendapatkan nilai 2122 pada pengujian PC Mark 7, menempatkan notebok ini dalam rentang nilai rata-rata dengan spesifikasi sejenis. Nilai pengujian aplikasi dan gaming 3D pada notebook ini hanya dapat dibilang cukup saja, dengan nilai 3DMark Vantage dan 3DMark 11 masing-masing pada P2589 dan P561, Anda hanya dapat bermain game dengan setting grafis terendah dari game-game modern.

Sudut pandang layar Vivobook masuk ke dalam kategori normal, dengan sudut pandang yang lumayan sempit. Ini berarti layar harus dalam posisi optimal dan pergeseran sudut pandang akan mengurangi ketajaman reproduksi warna di layar.

Fitur layar sentuh multi touch pada Vivobook bekerja dengan sangat baik. Tidak adanya input lag dan respon layar sentuh yang instan sangat berkesan dan membawa hidup tampilan Windows 8 secara alami. Kenyamanan penggunaan fitur layar sentuh juga didukung oleh kekuatan engsel layar yang konsisten tidak bergerak dalam penggunaan normal. Kami pun menguji kekuatan engsel dengan hasil yang luar biasa. Dengan kekuatan penuh, kami menekan layar dan seluruh bagian bawah Vivobook terangkat, membuktikan kekuatan engsel notebook ini.

Daya tahan baterai Vivobook patut diacungi jempol. Meskipun tidak seirit Ultrabook, penggunaan prosesor ULV memberikan notebook ini mobilitas yang cukup baik. Vivobook mendapatkan waktu sekitar 5 jam dengan skema pemakaian sebagai berikut: Power Plan Balanced, 50% brightness, Wi-Fi menyala, mengetik dokumen, browsing dan menonton video durasi 1 jam.

Kesimpulan
asus_vivobook_s300ca_1
Asus menawarkan Vivobook sebagai alternatif Ultrabook dengan fitur layar sentuh yang memukau. Kualitas bangun istimewa dipadukan dengan prosesor hemat daya memberikan kemampuan “mengantor di jalan” bagi siapapun yang membutuhkannya. Vivobook sebenarnya memiliki potensial penghematan daya yang lebih baik apabila dilengkapi dengan SSD, bukan hard disk tradisional yang dibawanya. Sayangnya melakukan upgrade secara mandiri menjadi hal yang tidak mudah dengan panel terintegrasi. Akan tetapi, dengan harga yang bersahabat, Anda akan mendapatkan solusi komputasi mendekati Ultrabook dengan fitur yang serupa.

[table th=”0″]”Spesifikasi”;”ASUS VivoBook S300CA
Prosesor;”Intel Core i3-3217U 1,8GHz”
RAM;4GB DDR3
Grafis;Intel HD Graphics 4000
Layar;”13,3 inci LED WXGA (1366×768 pixel)”
HDD;500GB SATA 5400 RPM
Koneksi;”Bluetooth 4.0, Ethernet, Wi-Fi, 2x USB 2.0, 1x USB 3.0, 1x HDMI”
OS; Microsoft Windows 8
Dimensi (PxTxL);”33.1 x 23.4 x 2.13 cm”
Bobot;1,76kg
Harga;Rp6,8 juta
[/table]
Back to top button