Quantcast
KomputerLaptopReview

ASUS N53SN – Notebook Berkinerja Desktop dengan Layar 15 Inci

Setelah melihat beberapa netbook, ultraportable dan notebook, kini saatnya kita melihat sisi lain mobile computing – komputer notebook yang menomorsatukan kinerja. ASUS N53SN adalah salah satu model dari seri notebook multimedia ASUS yang spesifikasinya telah di-update dengan prosesor terbaru Intel Core i generasi kedua (atau dikenal juga sebagai Sandy Bridge). Tidak main-main, ASUS memilih Intel Core i7 2630QM untuk N53SN. Ini adalah prosesor Core i7 quad-core Sandy Bridge yang bekerja pada kecepatan 2 GHz dan mampu menaikkan kecepatan dengan Turbo Boost hingga 2,7 GHz. Merasa itu belum cukup, ASUS melengkapi N53SN dengan NVIDIA GTS 550M untuk memberikan pengalaman multimedia dan gaming yang prima. Tentunya, GTS 550M yang disertakan lengkap dengan Optimus untuk menghemat daya.

ASUS N53SN
Gloss yang dipakai cukup berhasil mengalihkan perhatian dari bekas jari dan tangan Anda.


Walau sebenarnya lebih ditujukan untuk multimedia dan gaming, spesifikasi ASUS N53SN menawarkan kinerja cukup untuk mereka yang mencari notebook pengganti desktop (desktop replacement). Mari kita lihat bersama apa saja yang ditawarkan oleh ASUS dengan notebook ini.

Desain dan Konstruksi

Finish yang digunakan ASUS untuk pada notebook ini cukup mampu menjinakkan bekas jari dan tangan Anda, walau mereka masih tetap terlihat. Wrist area menggunakan finish sama sementara bezel layar menggunakan finish gloss. Secara pribadi, saya lebih suka finish pada tombol keyboard dan bagian chassis di sekitar keyboard. Bagian-bagian ini sama sekali tidak memperlihatkan bekas jari dan tangan sesering apapun Anda menyentuhnya.

ASUS N53SN2
Notebook besar untuk mereka yang ingin kinerja tinggi ala desktop.

Mereka yang terbiasa dengan form factor netbook dan ultraportable (10 dan 11 inci), perlu membiasakan diri dengan N53SN. Jelas, yang pertama menangkap perhatian Anda adalah ukurannya. Dengan ukuran layar 15 inci, notebook ini benar-benar besar. Salah satu keuntungan paling utama dari ukuran tersebut adalah layar. N53SN menawarkan layar dengan resolusi 1920×1080 (16:9) yang berarti Anda mempunyai ruang desktop sangat luas.

Bagi mereka yang belum pernah merasakan resolusi tinggi, percayalah Anda akan lebih produktif. Jumlah tab browser yang terlihat lebih banyak, begitu pula jumlah aplikasi yang ditampilkan di taskbar. Selain itu, film-film high definition dengan 1080p (Full HD) tampil seperti seharusnya.

Tepat di bawah layar, Anda akan melihat speaker dan beberapa tombol yang mengatur berbagai fungsi notebook ini. Ada satu catatan penting mengenai speaker yang disertakan. Bila Anda belum terpesona dengan layar yang disertakan, kualitas suara notebook ini akan membuat Anda tercengang. Speaker Bang & Olufsen ICEpower yang disertakan sangat baik, kualitas suara jelas dan jernih, jauh dari suara yang biasa ditemukan di notebook pada umumnya. Untuk pengaturan suara, tersedia ASUS SonicMaster. Utility ini memungkinkan Anda mengatur berbagai setting seperti Vocal Clarity, Surround, Bass dan Adaptive Volume.

KeyboardKanan
Tombol numpad di ASUS N53SN sedikit lebih kecil dari tombol yang lain. Perhatikan juga penggunaan tombol half-size untuk barisan tombol paling atas.

Di bawah speaker, tersedia beberapa tombol untuk memanggil Express Gate, mengatur volume suara di sebelah kiri dan lampu indikator Num Lock, Caps Lock, Scroll Lock dan tombol power di sebelah kanan.

Cursor
Anda harus melakukan sedikit penyesuaian bila ingin menggunakan tombol Ctrl dan Shift di sebelah kanan keyboard.

Ukuran N53SN juga memungkinkan ASUS menyertakan full size keyboard dengan berbagai tombol tambahan seperti tombol navigasi (Home, End, Page Up dan Page Down) serta cursor, bahkan sebuah numeric keypad. Namun, ini bukannya tanpa catatan. Yang banyak dikeluhkan orang dan reviewer mengenai layout keyboard N53SN adalah penempatan cursor keys yang ‘tidak lazim’. Anda harus melakukan penyesuaian bila ingin menggunakan tombol Ctrl dan Shift di bagian kanan. Secara pribadi saya berpendapat tombol cursor akan lebih optimal bila ditempatkan di sisi dalam tombol Ctrl dan Shift, daripada sisi luar. Bila Anda merasa canggung dengan layout ini, Anda bisa menggunakan numeric keypad yang disertakan untuk mengatur cursor.

Dari sudut ini, Anda bisa melihat seberapa banyak keyboard flex di ASUS N53SN,

Keluhan kedua adalah keyboard flex atau seberapa banyak keyboard melengkung saat Anda menekan tombol. Anda bisa melihat keyboard ini melengkung hingga 2 tombol sekitar tombol yang Anda tekan. Saat kami mencobanya untuk mengetik, kami hanya mencapai sekitar 66 kata per menit atau tidak lebih baik dari apa yang kami dapat di ASUS EeePC VX6.

Sama seperti ASUS EeePC VX6, trackpad ELAN multitouch yang disertakan tidak tepat berada di tengah wrist area. Selain itu, trackpad ini menggunakan tombol ala rocker dengan satu tombol. Dari segi fungsi, trackpad ini mendukung beberapa gesture yang memungkinkan Anda menggunakan dua jari untuk mengontrol fungsi seperti zoom, scroll dan rotation serta dua fungsi tambahan dengan tiga jari.

Untuk memanjakan kebutuhan multimedia Anda, ASUS menyertakan sebuah Blu-ray drive built-in dengan N53SN. Blu-ray drive ini tidak hanya dapat membaca disc Blu-ray, tetapi juga menulis data juga. Selain disc Blu-ray, format lain seperti CD dan DVD juga didukung oleh drive ini. Satu-satunya keluhan kami adalah cara ASUS memasang drive ini. Kami dapat merasakannya sedikit bergerak saat kami memegang N53SN di sisi kanan (tempat drive terpasang).

Dari segi desain dan konstruksi, selain keyboard dan pemasangan drive Blu-ray, desain dan konstruksi N53SN cukup baik.

Konektivitas

Sebagai pilihan konektivitas, ASUS menyertakan WiFi 802.11a/b/g/n (Atheros AR9285) dan Bluetooth 3.0. Kami sempat melakukan pengujian singkat dengan menghubungkan notebook ini ke jaringan 802.11g dengan access point ASUS DSL-G31. Jarak paling jauh yang kami dapat dari access point sekitar 18 m, sedikit lebih pendek dari apa yang kami capai dengan ASUS EeePC VX6. Pada jarak tersebut, akses ke jaringan masih aktif dan kecepatan jaringan terdeteksi sekitar 54 Mbps dengan kekuatan sinyal dua strip/bar.

OSD WiFi
Bila Anda ingin mematikan Bluetooth dan menggunakan WiFi, Anda harus mengklik icon Bluetooth pada popup ini.

Mereka yang menyukai tombol hardware akan menyukai hardware switch untuk WiFi dan Bluetooth (2.0 dan 3.0 tersedia sebagai option tambahan) yang terletak di samping drive BluRay. Anda bisa memakai kombinasi kunci Fn dan F2, tapi hanya bila hardware switch berada pada posisi ‘On’. Dalam pemakaian, kami merasa lebih praktis langsung menggunakan hardware switch ini daripada menggunakan kombinasi kunci Fn.

Untuk jaringan kabel, N53SN dilengkapi oleh Gigabit Ethernet menggunakan adapter Realtek.

Kesan dari Pemakaian Sehari-hari

Salah satu feature yang menarik dan cukup berguna dalam penggunaan sehari-hari adalah PowerGear. Seperti terlihat dari namanya, PowerGear memungkinkan Anda mengatur kinerja dan konsumsi daya ASUS N53SN. ASUS menyertakan empat preset untuk PowerGear: High Performance, Entertainment, Quiet Office dan Battery Saving. Untuk tiap setting, Anda dapat mengatur tingkat brightness yang digunakan, waktu yang diperlukan hingga Sleep/Hibernate dan kecepatan terendah/tertinggi prosesor. Perbedaan utama antara PowerGear dan setting Power Management pada umumnya adalah feature untuk mematikan webcam dan drive Bluray bila tidak diperlukan.

PowerGear
Utility ini mengatur berbagai setting Power Management ASUS N53SN.

Ada beberapa hal menarik kami alami saat menggunakan notebook ini. Pertama-tama, bila Anda ingin mendapat kinerja maksimal dari prosesor Core i7 2630QM yang digunakan, Anda harus menggunakan setting ‘Maximum Performance’. Dengan setting ini, prosesor Core i7 2630QM dapat memanfaatkan Turbo Boost dan berjalan pada kecepatan 2,6 GHz saat aplikasi menggunakan ke-empat core yang ada. Dengan setting selain ‘Maximum Performance’, kecepatan yang digunakan turun antara 800 MHz hingga 1,4 GHz.

Optimus
Pilihlah Auto-Select untuk mengaktifkan Optimus.

Selain itu, hal lainnya yang cukup menarik untuk dibahas lebih adalah penggunaan discrete dan integrated GPU. Pendek kata, Anda sebaiknya menggunakan discrete GPU – GeForce GTS 550M – saat menggunakan notebook ini di meja dalam keadaan tersambung ke sumber listrik. Sebaliknya, saat Anda menggunakan baterai, gunakanlah integrated GPU – Intel HD 3000 Graphics. Pengaturan ini bisa Anda atur secara manual maupun otomatis lewat control panel driver NVIDIA.

Anda bisa saja menggunakan discrete GPU saat menggunakan baterai, namun berdasarkan pengalaman kami, GeForce GTS 550M di N53SN seringkali mengubah kecepatan core-nya untuk menghemat daya dan menjaga suhu operasi. Alhasil, frame rate yang didapat pun naik turun seiring perubahan clock. Hal ini tentu jauh dari ideal. Kami sudah mencoba BIOS terbaru dari ASUS maupun driver terbaru dari NVIDIA, tetapi masalah ini tetap tidak terpecahkan. Mudah-mudahan, ASUS dapat menangani masalah ini di revisi BIOS/driver berikutnya.

Secara umum, nyaris tidak ada pekerjaan yang tidak dapat dilakukan oleh ASUS N53SN. Prosesor Core i7 2630QM menawarkan kinerja setara prosesor quad-core desktop sepert Intel Core2Quad Q9550 atau AMD Phenom II X4 955. Tentunya, memori 4 GB yang disertakan ASUS bersama sampel yang kami terima juga sangat membantu.

Ukuran layar 1920×1080 memungkinkan Anda menikmati film HD 720p dan 1080p dengan maksimal baik dengan layar built ini maupun monitor HP w2408h lewat sambungan HDMI yang disediakan. Baik Intel HD 3000 Graphics maupun GeForce GTS 550M mendukung mendukung hardware accelerated playback untuk H.264, VC1 dan MPEG 4 ASP (DivX dan XviD).

 

Kinerja

Kinerja adalah sisi terbaik notebook ini. Seperti sudah ditulis sebelumnya, prosesor Core i7 2630QM menawarkan kinerja setara dengan prosesor desktop. Graphics card yang disertakan pun cukup kuat untuk bermain dengan setting ‘Medium’ maupun ‘High’ pada resolusi 1920×1080. Dari segi kinerja dan pengalaman bermain, N53SN benar-benar notebook multimedia dan gaming yang mumpuni.

Cinebench AC iGfx
Dengan Intel HD 3000, prosesor Core i7 2630QM bisa menggunakan Turbo hingga 2.6 GHz.
Cinebench AC dGfx
Dengan GeForce GTS 550M, Core i7 2630QM tertahan di 2.0 GHz.

 

OpenGLCPU singleCPU multi
ASUS N53S – Plugged In – discrete26.811.024.54
ASUS N53S – Battery – discrete26.580.733.61
ASUS N53S – Plugged In8.141.014.46
ASUS N53S – Battery7.841.024.35
Aspire 4750 – Plugged In7.240.761.9
Aspire 4750 – Battery7.280.761.91
ASUS EeePC VX6 – Plugged In6.180.550.18
ASUS EeePC VX6 – Plugged In6.180.550.18
Aspire 4253 – Plugged In7.70.330.6
Aspire 4253 – Battery5.020.330.62
Aspire One 522 – Plugged In5.010.20.38
Aspire One 522 – Battery50.20.39
Neo X2 L3352.30.350.67
C2D T8100n/a0.61.17

 

Benchmark Cinebench memperlihatkan bahwa kinerja yang didapat dari satu core prosesor ini setara dengan kinerja prosesor dual core Intel Atom D525 atau AMD E-350. Oleh karena itu, tidak mengherankan kinerja N53SN saat memanfaatkan seluruh kemampuan yang ada mencapai lebih dari 4 kali kinerja notebook/netbook dengan kedua prosesor tersebut.

DIRT21
Skor ini didapat dengan setting Medium pada resolusi 1920×1080.

Saat bermain game 3D maupun bekerja dengan aplikasi 3D, graphics card GTS 550M menawarkan frame rate kurang lebih sekitar 3 kali apa yang Anda dapat dari graphics card integrated HD 3000. Oleh karena itu, wajar saja kami dapat bermain DIRT 2 maupun Medal of Honor dengan setting Medium pada resolusi 1920×1080 dan jarang sekali melihat frame rate turun di bawah 30 fps.

Battery Life

Dilengkapi baterai dengan kapasitas daya 56 Wh, ASUS N53SN menawarkan daya tahan baterai yang cukup baik, sepanjang Anda menggunakan graphics card integrated Intel HD 3000. Ini berlaku baik saat bekerja dengan aplikasi maupun menonton video. Oleh karena itu, wajar bahwa inilah setting default yang digunakan Optimus. Konsumsi daya per komponen dapat dilihat di sebelah kanan.

ASUS N53S – Intel HD 3000
Idle7.7Base7.7
Idle Display 09CPU Full14.7
Idle Display 5010.35GPU 3D7.8
Idle Display 10013.78GPU 2D/Video1.5
HD Idle8HD3.5
HD Busy11.52Display 01.3
CPU Busy22.43Display 1006.1
CPU & GPU Busy30.23WiFi1.8
H.264 Playback12.72

 

ASUS N53S – GTS 550M
Idle7.7Base7.7
Idle Display 09CPU Full45.0
Idle Display 5010.35GPU 3D3.9
Idle Display 10013.78GPU 2D/Video1.5
HD Idle8HD3.5
HD Busy11.52Display 01.3
CPU Busy52.68Display 1006.1
CPU & GPU Busy56.53WiFi1.8
H.264 Playback12.72
WiFI13

 

Dalam pengujian, kami bisa menggunakan ASUS N53SN hingga 3 jam 10 menit untuk menonton video saat menggunakan Intel HD 3000. Saat kami menggunakan NVIDIA GTS 550M, kami hanya dapat menggunakan notebook ini selama 1 jam. Dalam penggunaan umum seperti browsing lewat WiFi dan menjalankan aplikasi ringan, Anda bisa bekerja hingga 3,5 jam.

Kesimpulan

Kita sudah melihat apa yang ditawarkan prosesor mobile dual-core Sandy Bridge di Acer Aspire 4750. Kali ini kita melihat apa yang Anda dapatkan dari sebuah prosesor mobile quad-core Sandy Bridge. Untuk N53SN, ASUS berinisiatif menambahkan graphics card GTS 550M sebagai pasangan Core i7 2630QM.

Singkat kata, inilah yang Anda dapatkan dengan N53SN: sebuah notebook dengan kinerja melebihi komputer desktop yang digunakan kebanyakan orang. Memang, notebook ini bukan ditujukan untuk mereka yang hanya bekerja dengan aplikasi produktivitas ala Office 2010, browsing, e-mail, mengecek status Facebook dan mendapat informasi terbaru lewat Twitter. Ini adalah notebook yang ditujukan untuk menikmati multimedia secara penuh, baik itu menonton video maupun bermain game.

Dari segi desktop replacement, notebook ini menawarkan kinerja sangat baik untuk mereka yang bekerja dengan aplikasi-aplikasi multimedia dan content creation seperti video editing, bahkan 3D rendering. Kinerja yang ditawarkan cukup sehingga Anda tidak perlu lagi mempunyai dua komputer yang berbeda – notebook untuk mobility dan desktop untuk kinerja.

Bila Anda memang mencari notebook seperti di atas, ASUS N53SN memang pantas diperhatikan walau datang dengan beberapa catatan. Keyboard flex bukanlah masalah besar bila Anda menggunakan N53SN untuk bermain atau menonton video, tapi tentunya sedikit menganggu saat Anda bekerja. Kami juga merasa ASUS seharusnya menyertakan baterai lebih besar. Bila Anda perhatikan, baterai yang disertakan dengan N53SN adalah baterai yang juga digunakan di EeePC VX6. Selain itu, masalah yang kami temui di GTS 550M saat menggunakan baterai cukup menganggu, tetapi bisa dihindari dengan menggunakan integrated graphics yang tetap tersedia.

 

Spesifikasi Teknis

Processor : Prosesor Intel Core i7 2630QM (6 MB L2 cache, 2.0 GHz)

OS : Genuine Windows 7 Ultimate 64 bit

System memory : 4GB DDR3

Harddisk : 320 GB HDD

Optical drive : Blu-Ray DVD Combo

Layar : 15.6″ 16:9 Full HD (1920×1080) LED backlit Asus Splendid Video Intelligent Technology

Graphics adapter : Intel HD 3000 Graphics / NVIDIA GeForce GTS 550M 2 GB

Webcam : 2.0 Mega Pixel web cam

Wireless communication : Wireless WiFi Link 802.11b/g/Draft-N terintegrasi

Harga: Rp. 11.180.000 (US$ 1.300)

5 komentar

  1. ia, kapan ni di indonesia keluar nya.. saya sudah sampai sekarang nunggu gak keluar2, kalau pun harus beli, kira2 dimana ya ada nya? :(

    1. Kami mendapat sample untuk review dari perwakilan ASUS Indonesia. Anda bisa mencoba menghubungi mereka atau pihak distributor.

    1. Sebenarnya, untuk ukuran notebook dengan spesifikasi di atas, battery life yang didapat lumayan. Tetapi memang, dengan battery lebih besar, notebook ini bisa dipakai lebih lama dengan battery.

Back to top button